Jumat, 11 Oktober 2013

[Manga] Koe no Katachi chapter 7 Review/Synopsis (he really want to die!!)

Sebenarnya chapter ini sudah rilis sejak kemarin, namun berhubung saya baru saja mengetahui berita tersebut jadi saja baru sekarang saya bisa menyempatkat diri untuk mengomentarinya lol

singkat cerita...

Synopsis:
Shouko dan Shouya berada di atas jembatan setelah mengetahui Shouko mendapat giliran memberi makan ikan. Shouya yang awalnya berniat untuk bunuh diri dengan menjatuhkan diri ke sungai harus mengurungkan niatnya tersebut dan sekarang justru mengobrol dengan Shouko. Heran dengan situasinya sekarang yang jauh berbeda dibandingkan 5 tahun yang lalu, Shouya pun akhirnya teringat lagi akan perbuatan buruknya dulu.



Sembari mengingat masa lalu, tiba-tiba ibu Shouko mendatangi Shouko untuk segera membawanya ke mobil untuk pulang. Terlihat tidak memedulikan keberadaan Shouya, Ibu Shouko melihat buku Shouko yang menjadi alat bantu komunikasi dulu. Merasa tidak senang akan keberadaan tersebut, ia segera merampasnya dan melemparnya ke sungai. Seketika pula, Shouko langsung bergerak terjun ke arah Sungai, disusul dengan Shouya, mereka berdua pun mencari buku itu bersama-sama.




Akhirnya Shouya menemukan buku itu lebih dulu dan memberinya kepada Shouko kembali. Selepas dari sungai, ibu Shouko pun kembali membawa Shouko untuk pulang dengan tetap mengacuhkan Shouya. Di saat yang sama, Shouya berteriak meminta maaf untuk apa yang telah dia lakukan 5 tahun yang lalu kepada mereka berdua. Tanpa ekspresi apapun, ibu Shouko membawa Shouko sampai ke mobil. Merasa bahwa ibu Shouko tidak memaafkannya, Shouya pun perlahan-lahan berbalik meninggalkan lokasi. Secara tiba-tiba, ibu Shouko menampar Shouya dari belakang dengan sangat keras, namun tanpa ekspresi. 










Terdiam atas kejadian yang dialaminya, akhirnya Shouya pulang ke rumahnya kembali. Ia pun disambut dengan sangat baik oleh ibunya sendiri atas kepulangan Shouya, termenung akan kejadian yang dialaminya serta seolah memperoleh pencerahan baru akan makna keberadaannya di dunia ini, Shouya pun membuang jauh-jauh niat bunuh dirinya sekali lagi mencoba bangkit dari penyesalan...


Comment:

Well i just glad everything seems turns out good Q___Q
Sialan kau Shouya ternyata kamu memang dari awal berniat untuk bunuh diri!
Untungnya hal tersebut tidak terjadi, berkat hubungan antara dia dan Shouko yang mulai terjalin kembali setelah mereka berdua mempu untuk saling berkomunikasi kembali.


Pada chapter ini kembali saya tekankan tentang betapa lapangnya kerendahan hati Shouko sebagai seorang manusia yang bermoral, ia dengan mudahnya memaafkan Shouya setelah melihat tekad Shouya untuk memperbaiki segala yang ia lakukan dulu, bahkan sampai rela untuk mencari buku bantu komunikainya yang dulu sempat ia tinggalkan di tengah sungai karena buku itu telah menjadi sesuatu yang sangat berharga baginya sekarang.

Perkembangan yang mungkin terlihat baru mungkin adalah sikap ibu Shouko terhadap Shouya, tamparan keras yang ia berikan pada Shouya mungkin memang memberikan dampak yang begitu dalam bagi Shouya. Tapi melihat kejadian semacam ini, saya justru melihatnya sebagai sebuah hal positif, karena kejadian itu saja mampu untuk menunjukkan bahwa sesungguhnya ibu Shouko masih memperdulikan keberadaan Shouya, meskipun dalam situasi ini, sangat terlihat bahwa Ibu Shouko masih tidak mau memaafkan Shouya, namun ada kemungkinan besar bahwa hal itu dapat terkikis sedikit demi sedikit.


Menurut saya, serangan yang diberikan oleh Ibu Shouko justru jauh lebih baik dan lebih membuka kesempatan bagi Shouya untuk lebih mengintropeksi dirinya lagi ketimbang benar-benar tidak memperdulikan keberadaannya sama sekali. Yah, harapan saya mungkin seperti itu, namun lebih dari itu kita tetap belum bisa memastikan bagaimana perasaan sesungguhnya dari kedua belah pihak.


Diakhir halaman, terlihat jika Shouya memperoleh niat untuk hidup kembali, apakah dengan resolusi dia yang baru ia akan mampu memperbaiki dirinya seutuhnya? Kemudian bagaimana hubungan antara Shouya dan Shouko Selanjutmya, masih menjadi misteri, aaaaaaaaa!

Saya tidak sabar untuk melihat kelanjutan untuk manga ini, semoga saja chapter berikutnya bukanlah yang terakhir dan justru menjadi pembuka cerita yang benar-benar baru untuk mereka berdua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar