Minggu, 06 Oktober 2013

[Manga] Koe no Katachi, sebuah psikologi fiktif tentang hubungan antar manusia

(mohon maaf jika ada salah kata dan banyak bagian yang berputar-putar, tulisan ini murni langsung dari kepala, hehe)

Kebetulan di siang yang cukup terik salah seorang sahabat real life ku menunjukkan salah satu judul manga yang baru-baru ini cukup hangat dibicarakan. Berkata langsung padaku bahwa aku tidak akan menyesal untuk membacanya, justru akan semakin membuat kepikiran, maka langsung saja aku memulai mencari info dan cerita tentang komik ini. 

Dan benar saja, secara langsung manga ini telah menggetarkan hatiku kembali sebagai pembaca aktif manga untuk berani menyebutkan bahwa karya ini adalah salah satu karya yang paling inovatif, serta menghadirkan berbagai hal psikologis mengenai realita kehidupan dan bagaimana sesungguhnya hubungan antar manusia bisa dengan mudahnya berubah seperti halnya roda yang berputar.

Langsung saja kita menuju manga yang dimaksud, yaituuu:


Koe no Katachi

sinopsis pendek (spoiler alert):
Singkatnya, manga ini menceritakan seorang siswi SD yang merupakan murid pindahan bernama Nishiyama Shouko, yang sayangnya seorang Tunarungu atau lebih tepatnya tidak dapat mendengar suara. Di lain pihak, seorang bocah SD yang kebetulan berada pada 1 kelas dengan Shouko, yaitu Ishida Shouya, adalah seorang yang sangat bandel dalam artian hampir seluruh ulahya dapat dikatakan berlebihan dan cukup berbahaya untuk dilakukan, semua itu dilakukannya karena ia adalah seseorang yang sangat terobsesi dengan "hal yang menarik"  dan dengan segala cara menghilangkan "rasa bosan" yang mendatanginya. 



 Setelah beberapa saat, Shouya menyadari menurut sudut pandangnya sendiri bahwa keberadaan Shouko membuat teman-teman sekelasnya menjadi merasa kerepotan dan tidak menyenangi keberadaan gadis tersebut. Memanfaatkan hal itu untuk menghilangkan rasa bosan, Ishida mulai melakukan aksi bullying kepada Shouko yang ironisnya diikuti oleh teman-teman sekelasnya juga, dari tindakan-tindakan seperti merusak alat tulis, menyirami Shouko dengan seember air, bahkan sampai kepada tingkat yang parah yaitu merusak alat bantu dengar Shouko dan dengan sengaja berteriak tepat di telinga Shouko, yang  seringkali membuat Shouko mengeluarkan darah dari telinganya, namun hal tersebut tidak diambil peduli oleh Shouya dan dia terus melakukan aksinya tersebut.





 
Sampai pada 5 bulan terakhir ketika kejadian demi kejadian semakin tidak terkontrol, kepala sekolah beserta guru pembimbing pun akhirnya mengambil tindakan tegas kepada satu kelas dimana Shouko dan Shouya berada untuk mencari tahu dalang dari kasus bully yang terjadi, ironisnya, seluruh murid di kelas secara tidak langsung sepakat bahwa Shouya adalah orang dibalik semua itu. 


 
Kejadian mulai berbalik setelah itu dengan korban pem-bully-an beralih dari Shouko ke Shouya, tindakan menyedihkan terus terjadi padanya sampai pada ketika Shouya dan Shouko bertemu satu sama lain, merasa bahwa apa yang terjadi padanya adalah karena keberadaan Shouko, Shouya memukul gadis tersebut dengan dibalas dengan pukulan balik Shouko, berakhir dengan perkelahian panjang. hari kemudian, Shouko pindah dari sekolah namun tindakan bully kepada Shouya terus berlanjut, barulah ia menyadari bahwa keberadaan Shouko benar-benar telah merubah hidupnya. 


5 tahun pun berlalu, saat itu Shouya dan Shouko telah memasuki bangku SMA. Mereka kembali dipertemukan setelah banyak kejadian, sesaat setelah tatapan satu sama lain, Shouya secara tiba-tiba memulai pembicaraan menggunakan bahasa tubuh. Kaget dengan apa yang telah ditunjukkan Shouya, Shouko pun membalasnya dengan bahasa tubuh. Shouya pun mengakui bahwa hal yang telah terjadi pada mereka dua akan menjadi lebih menarik andaikan mereka bisa berbicara satu sama lain, kemudian Shouya pun meminta hal yang dulu sempat ditolak mentah-mentah olehnya saat Shouko meminta hal yang sama, yaitu berteman dengannya. Shouko pun membalasnya dengan berjabat tangan dengannya erat-erat, kemudian cerita baru pun dimulai....





(sinopsis dibuat berdasarkan one-shot pada chapter 0, berhubung pada cerita utama baru mengulas cerita pada chapter 0 secara lebih spesifik sampai dengan chapter terbaru saat ini)

Komentar:
Hiks... Shouko, kuatkan dirimu meskipun udah dibully sampai sekian banyak kali namun engkau tetap tegar T_____T/

PERSETAN DENGANMU SHOUYA!! NO, EVERY SINGLE BRAT IN THAT CLASS MUST DIE IN HELL ALREADY!!

Maunya sih ngomong begitu, tapi apalah daya mereka masih anak-anak jadi kondisi psikologis mereka masih belum terlalu matang untuk dapat mengerti seberapa besar dampak yang akan terjadi dari segala tindakan yang mereka lakukan, mereka masih belum bisa memahami arti sesungguhnya dari tanggung jawab dan konflik berkelanjutan antar manusia...
Terutama untuk Shouya, mungkin sebagai laki-laki yang sangat haus dengan petualangan dan hal-hal menarik, dia sengaja untuk melakukan berbagai kejadian onar, namun ingat bahwa dibalik apa yang dia lakukan harus disertai dengan umpan balik dan tanggung jawab, karena tindakannya tersebut bisa saja berpengaruh besar pada orang lain, apakah itu hal yang baik ataupun buruk. Yang tidak boleh adalah tidak menyikapi hal tersebut dengan baik dan mengelak dari kenyataan bahwa tanggung jawab seseorang dipegang oleh orang yang melakukannya sendiri, karena pada akhirnya, karma akan kembali berbalik pada orang tersebut, seperti yang telah terjadi pada Shouya pada akhirnya.


Faktor yang paling menarik dalam hal ini adalah meskipun begitu banyak pandangan negatif yang ada pada diri Shouya, saya rasa kita dapat membencinya secara penuh untuk perbuatan serta kejadian yang menimpa pada dirinya, di satu hal, dia hanya ingin memiliki hidup yang tidak membosankan, namun pula di sisi lain dia mengetahui apa yang sesungguhnya terjadi pada dirinya, dan pada akhirnya berbalik pada dirinya sendiri, bagusnya, dia mampu untuk menerimanya dan mau bertanggung jawab untuk perbuatannya setelah apa yang terjadi dengan cepat, terbukti pada pertemuannya pada Shouko setelah 5 tahun lamanya.
Ikatan antar manusia sesungguhnya sangatlah kuat, namun dapat dengan mudahnya rapuh karena hal-hal buruk yang kecil namun tidak terkontrol, seperti halnya persahabatan Shouya dengan teman-temannya yang dengan mudahnya hancur setelah mereka berada pada tekanan yang sangat besar, berakhir dengan permusuhan yang tidak berhenti. Selain itu, cerita ini juga menggambarkan bahwa seorang manusia tidak bisa dinilai atau diukur berdasarkan dengan sisi luar saja, terdapat banyak sekali hal-hal di dalam diri manusia yang mungkin tidak pernah kita ketahui meskipun kita telah mengenal orang lain dalam waktu lama, oleh karena itu, komunikasi menjadi kunci penting dalam cerita ini, sebagai simbol untuk menunjukkan bagaimana sebaiknya ikatan yang baik dapat terbentuk antar manusia sehingga mereka dapa membuka sisi dalam mereka satu sama lain.

Akhir kata, dengan premise yang sangat kuat dari serial ini, maka tidak ada salahnya untuk lebih memperdalam cerita lebih lanjut, bahkan secara pribadi saya sangat merekomendasikan serial ini untuk terus diikuti kelanjutannya ;) (AYO DIBACAAA!!! :D)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar